Baru - baru ini sebuah penelitian mengklaim, bahwa gejala autis, sudah bisa dideteksi sejak anak berusia enam bulan melalui pengukuran pada aktivitas otak. Para ilmuwan mengatakan bahwa tes tersebut dapat membantu mengenali risiko yang bisa ditimbulkan dikemudian hari. Padahal menurut ketua penelitian tersebut, Professor Mark Johnson, dari Birkbeck College, University of London, gejala autis baru bisa dikenali setelah anak memasuki tahun kedua.
Meski demikian, tak sedikit para ahli yang percaya bahwa terapi yang dilakukan sedini mungkin, tentu bisa memberikan dampak positif yang lebih besar. Autis ini berkembang dalam jangka waktu yang cukup lama, dan bagi penderitanya, akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, serta berkomunikasi dengan orang lain. Kini, setidaknya ada 600 ribu anak dan dewasa yang terkena autis di Inggris.
Penelitian terkini, akan menitikberatkan pada bayi berusia enam hingga 10 bulan. "Pengenalan sejak dini akan memberikan efek positif bagi terapi penyembuhannya," ujar Professor Mark Johnson, sebagaimana dilansir Dailymail, Kamis (26/01/2012).
Caranya dengan menempatkan sensor untuk mengukur aktivitas otak. Sementara di waktu yang bersamaan, bayi akan diberi obyek penglihatan baik itu menatap dirinya sendiri yang kemudian dikombinasikan dengan obyek lainnya yang ada di sekelilingnya.
Hal yang sama diungkapkan Profesor Christopher Kennard dari Medical Research Council (MRC). Ia mengatakan bahwa penelitian tersebut bisa memberikan sumbangan luar biasa bagi pengurangan resiko autis sedini mungkin. Terutama terkait dengan pengukuran respon otak terhadap aktivitas kontak mata.
Meski demikian, Johnson menjelaskan bahwa observasi tersebut tidak bisa diterapkan kepada semua bayi. Lantaran adakalanya tidak semua bayi yang memberikan respon yang tidak biasa terkait dengan aktivitas otaknya, bisa diklasifikasikan sebagai penderita autis. Namun perlu observasi lanjutan terhadap faktor - faktor pemicu autis lainnya sehingga bisa menyimpulkan hasil observasi tersebut.
Seandainya bayi sejak usia dini tidak diberi vaksin / imunisasi (yang berbagai macam itu) apakah mungkin terjadi gejala autis ini ?? mungkin perlu observasi lebih dalam dan lama lagi. Namun semoga observasi ini tidak mengkorbankan bayi-bayi lain :(
BalasHapusSalam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan