Keanekaragaman budaya Indonesia ternyata tidak hanya dikenal di seluruh negara, tetapi budaya Indonesia berkontribusi bagi perkembangan budaya negara lain. Salah satunya adalah kebudayaan di Pulau Madagaskar yang terletak di Samudera Hindia.
Prof. Herawati Sudoyo, peneliti di Eijkman Institute for Molecular Biology, mengungkapkan fakta bahwa budaya asal yang dimiliki penduduk Madagaskar adalah budaya bangsa Indonesia.
"Pulau Madagaskar dihuni 1.200 tahun yang lalu oleh sekelompok kecil perempuan Indonesia. Saat itu sekitar 28 wanita Indonesia melakukan perjalanan ke Pulau Madagaskar. Mereka tinggal dan membangun budaya di sana," ujar Herawati Sudoyo, di kantornya, Jl. Dipenogoro 69 Jakarta, Senin (16/4/2012).
Ia menuturkan, terdapat banyak budaya asal Indonesia yang dikembangkan sebagai budaya asal Madagaskar. Diantaranya adalah, teknik bercocok tanam padi, pisang, dan umbi-umbian, serta teknik memproses besi. Wujud budaya lainnya yaitu instrumen musik seperti gamelan, dan adanya kapal bercadik.
"Kontribusi budaya yang dibawa oleh sekelompok kecil perempuan Indonesia, masih berlangsung dan mendominasi bangsa Madagaskar sampai detik ini," tuturnya.
Prof. Herawati beserta tiga orang peneliti lain asal New Zealand, Arizona, dan Perancis telah melakukan penelitian sejak tahun 2005 untuk menjawab misteri nenek moyang penduduk Madagaskar. Hasil yang diperoleh cukup mengejutkan, nenek moyang asli penduduk Madagaskar adalah perempuan asal Indonesia yang berlayar ke Madagaskar 1.200 tahun silam.
"Penelitian yang kita lakukan adalah melalui pencocokan DNA, yaitu 2.745 DNA penduduk Indonesia dengan 266 penduduk asal Madagaskar. Walau hasilnya sudah diperoleh, tapi baru DNA yang wanitanya, kami harus juga melakukan pencocokan DNA pada pria Indonesia dan Madagaskar," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar