Soal datangnya kiamat memang cuma Tuhan yang tahu. Hanya saja, sekelompok warga Amerika Serikat berduit lebih suka menyiapkan diri dari sekarang. Dimotori seorang pengembang perumahan, mereka sedang membangun apartemen bawah tanah buat menghadapi akhir dunia.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (11/4), apartemen tujuh lantai ini menggunakan bekas lubang peluncuran roket nuklir sedalam 53 meter, di pinggir Kota Kansas, Amerika. Si pengembang bernama Larry Hall menyebut konsep apartemen ini sebagai cara menghadapi bencana besar sambil tetap bergaya dan menikmati kemewahan.
Dia memulai proyek itu lima tahun lalu. Pria 55 tahun ini menilai banyak orang kaya, termasuk dirinya, merasa khawatir dengan masa depan dunia. "Rata-rata orang tertarik pada proyek ini khawatir atas ancaman masa kini, seperti badai matahari, terorisme, sampai kekurangan pangan akibat krisis ekonomi," ujar Hall.
Rencananya akan dibangun tujuh lantai di bawah permukaan tanah dan bisa menampung maksimal 70 orang. Setiap lantai bakal terdiri dari sebuah apartemen, atau bisa saja dibagi dua bila makin banyak peminat.
Di tiap apartemen akan terdapat dua kamar, sebuah dapur, kamar mandi, dan ruang tengah berisi sofa. Sebuah lantai bahkan didesain memiliki kolam renang.
Bakal ada televisi terhubung dengan kamera di kota-kota besar dunia supaya para penghuni bisa memantau situasi di atas permukaan Bumi selepas bencana terjadi. Ada juga ladang hidroponik agar mereka bisa menanam sayuran, serta bahan makanan kering buat persediaan lima tahun.
Hall mengaku tiga apartemen sudah laku dan dua lagi sedang ditawar. Hall dan keluarganya juga telah mematok apartemen buat mereka di salah satu lantai.
Karena sasarannya orang kaya, tidak heran kalau dia membanderol satu apartemen seharga USD 2 juta. Apartemen ini sudah mendapat total suntikan dana USD 7 juta buat memulai pembangunan.
Tidak ada keterangan dari Hall apakah apartemennya bisa menghadapi kiamat asli. Namanya akhir dunia, tentu saja Bumi bakal hancur sepenuhnya saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar