Pages

Rabu, 25 April 2012

Al-Quran di Bakar Pendeta Amerika

Pendeta asal Amerika Serikat Terry Jones kembali berulah. Dia mengancam membakar kitab suci Al-Quran bila pemimpin Kristen Iran, Youcef Nadakhani, dihukum mati.

 Dia juga bersiap membakar gambar Nabi Muhammad. Ancaman itu dia sampaikan di situs pribadinya awal pekan ini. Stasiun televisi Al-Arabiya melaporkan, Rabu (25/4), rencana itu akan dilaksanakan Sabtu mendatang. "Kita mengundang warga di seluruh dunia untuk membakar Al-Quran dan gambar Nabi Muhammad jika Pastor Youcef tetap dihukum mati," kata Jones.

Dia mengatakan vonis mati buat Youcef menunjukkan wajah radikal Islam sesungguhnya. Pendeta Youcef Nadakhani asal Iran.
Youcef ditahan polisi Iran karena keluar dari agama Islam. Dia terancam hukuman mati sebab merujuk hukum Negeri Mullah itu, murtad dianggap kejahatan serius. Jones sempat menghebohkan warga dunia Maret dua tahun. Dia membakar Quran di depan gerejanya di Florida, Amerika. Saat itu dia beralasan Islam merupakan agama barbar dan keji. Saat peringatan serangan 11 September, Jones bersiap membakar Al-Quran lagi dengan merancang 'hari pembakaran Quran sejagat'.

Tekanan Presiden Amerika Barack Hussein Obama dan komunitas internasional akhirnya menggagalkan rencananya. Gara-gara tindakan pendeta 61 tahun itu, kerusuhan terjadi di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim. Ribuan warga Afghanistan berunjuk rasa dan bentrok dengan aparat keamanan.

Pangkalan serdadu Amerika di negara itu diserang. Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika, Bill Speaks, mengingatkan Jones agar mengurungkan niatnya. "Kali terakhir Jones membakar Quran, 16 orang tewas dan 90 cedera karena kerusuhan di pelbagai negara muslim dekat pangkalan militer Amerika. Saya harap dia mengingat nasib para prajurit terancam di luar sana," ujar Speaks.

Warga Afghanistan yang mendengar rencana Jones turut mengecam tindakan pendeta pembenci Islam itu. Dosen Universitas Kabul Jamshed Hashimi menilai rencana Jones itu norak. "Tindakannya sungguh udik. Kami umat muslim tidak pernah membakar kitab suci umat Kristen, pemerintah Amerika harus mampu mengendalikan dia."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar